1.
Manfaat Manajemen Pendidikan :
1) Manajemen pendidikan mempunyai
pengertian kerjasama untuk mencapa tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu
merentang daru tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana
yang dimaksud.
2) Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses
untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.
a) Perencanaan
Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak
biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan
b) Pengorganisasian
Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas – tugas kepada
orang yang terlibat kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian
banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas – tugas
dibagi untuk dikerjakan masing – masing anggota organisasi.
c) Pengkoordinasian
Mengandung makna menjaga agra tugas – tugas yang telah
dibagi itu dapat dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi
menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dan disepakati.
d) Pengarahan
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan
bersama itu tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi
penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
e) Pemantauan
Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha
mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai
tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan
perkataan lain, kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk
mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan.
3) Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka
berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian – bagian
dan bagian – bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan
menjadi keluaran.
4) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi
efektivitas pemanfaatan sumber. Jika manajemen dilihat dari sudut ini,
perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber – sumber
yang dalam mencapai tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang
ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu terjadi pemborosan.
5) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi
kepemimpinan. Hal ini merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana
dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu.
6) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses
pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melaksanakan kerjasama dan memimpin
kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.
7) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi
komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk
membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang
dimaksudkan orang lain tersebut.
8) Manajemen seringkali diartikan dalam pengertian yang
sempit yaitu kegiatan tata usaha yang intinya adalah kegiatan rutin catat
mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat – menyurat dengan
segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
2.
Perlunya Manajemen dalam Pendidikan
Salah satu agenda reformasi pendidikan
adalah perbaikan mutu pendidikan yangdimulai dari tingkat prasekolah SD, SLTP,
SMU sampai perguruan tinggi dan kegiatannon-formal di dalam kehidupan
masyarakat. Masing-masing tingkatan memilikikarakteristik dan aturan tersendiri
dalam pelaksanaannya. Pada era sebelumnya,masyarakat masih beranggapan bahwa
pendidikan adalah persoalan yang hanyadiselesaikan oleh pemerintah dan para
pengelola pendidikan. Tetapi memasuki abad ke 21ini, khususnya di Indonesia
pemahaman pentingnya pendidikan telah mengalamikemajuan yang berarti dimana
masyarakat telah berinisiatif sendiri dalam mengelola pendidikan dan
penyelenggaraannya, yakni dengan menggunakan pola manajemen berbasiskan
masyarakat (education based community), padahal pengelolaan
pendidikansebelumnya dilakukan secara rutinitas tanpa ada pola manajemen
sehingga pendidikantergantung pada penguasa (birokrasi) dan
sentralistik.Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan global yang disertai
oleh kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi informasi. Perubahan itusendiri
sangat cepat dan pesat, sehingga perlu ada perbaikan yang
berkelanjutan(continous improvement ) di bidang pendidikan sehingga output
pendidikan dapat bersaingdalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologikhususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut
hanya mungkin dimenangkan olehlembaga pendidikan yang tetap memperhatikan
kualitas/mutu pendidikan dalam pengelolaannya.Suatu sistem pendidikan
dapat dikatakan berkualitas/bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung
secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak
mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan
yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.Untuk
mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dandilaksanakan
program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara
berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan
akandicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai
pengetahuan,keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkemban. Oleh karena itu demi tercapainya
tujuan pendidikan yang berkualitas, diperlukanmanajemen pendidikan yang dapat
menggerakkan segala sumber daya pendidikan.Manajemen pendidikan itu terkait
dengan manajemen peserta didik yang isinyamerupakan pengelolaan dan juga
pelaksanaannya.Manajamen pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
mengelolasumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaranagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
3.
Kesimpulan
Manajemen merupakan kemampuan dan
keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan
baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.
1. Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama
untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang
sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks.
2. Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pemantauan
e. Penilaian
12. Kerangka dasar manajemen meliputi “Philosophy,
Asumiious, Principles, and Theory, Whivh are basic to the study of any
disclipline of management”.
a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang
berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan tujuan – tujuan yang harus dicapai
peserta didik dalam mempelajari pelajaran.
b. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan
efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan waktu dalam mencapai tujuan
pendidikan.
c. Prinsip Manajemen pendidikan pada
fleksibilitas program, dalam pelaksanaan, suatu program hendaknya mempertimbangkan
faktor – faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.
d. Prinsip
kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
e. Prinsip pendidikan
seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi
harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta didik perlu
memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.
MANAJEMEN PENDIDIKAN
NAMA : . . . . . . . .
KELAS : . . . . . . .
NIM : . . . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar