Kamis, 10 Mei 2012

Makalah Manajemen Pendidikan


1. Manfaat Manajemen Pendidikan :
1)  Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapa tujuan pendidikan.  Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang daru tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud.
2) Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.
a) Perencanaan
Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan
b) Pengorganisasian
Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas – tugas kepada orang yang terlibat kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas – tugas dibagi untuk dikerjakan masing – masing anggota organisasi.
c) Pengkoordinasian
Mengandung makna menjaga agra tugas – tugas yang telah dibagi itu dapat dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati.
d) Pengarahan
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.


e) Pemantauan
Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan perkataan lain, kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan.
3) Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian – bagian dan bagian – bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan sumber. Jika manajemen dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber – sumber yang dalam mencapai tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu terjadi pemborosan.
5) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Hal ini merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu.
6) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melaksanakan kerjasama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.
7) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang dimaksudkan orang lain tersebut.
8) Manajemen seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan tata usaha yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat – menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.



2. Perlunya Manajemen dalam Pendidikan
Salah satu agenda reformasi pendidikan adalah perbaikan mutu pendidikan yangdimulai dari tingkat prasekolah SD, SLTP, SMU sampai perguruan tinggi dan kegiatannon-formal di dalam kehidupan masyarakat. Masing-masing tingkatan memilikikarakteristik dan aturan tersendiri dalam pelaksanaannya. Pada era sebelumnya,masyarakat masih beranggapan bahwa pendidikan adalah persoalan yang hanyadiselesaikan oleh pemerintah dan para pengelola pendidikan. Tetapi memasuki abad ke 21ini, khususnya di Indonesia pemahaman pentingnya pendidikan telah mengalamikemajuan yang berarti dimana masyarakat telah berinisiatif sendiri dalam mengelola pendidikan dan penyelenggaraannya, yakni dengan menggunakan pola manajemen berbasiskan masyarakat (education based community), padahal pengelolaan pendidikansebelumnya dilakukan secara rutinitas tanpa ada pola manajemen sehingga pendidikantergantung pada penguasa (birokrasi) dan sentralistik.Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan global  yang disertai oleh kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi informasi. Perubahan itusendiri sangat cepat dan pesat, sehingga perlu ada perbaikan yang berkelanjutan(continous improvement ) di bidang pendidikan sehingga output pendidikan dapat bersaingdalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologikhususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut hanya mungkin dimenangkan olehlembaga pendidikan yang tetap memperhatikan kualitas/mutu pendidikan dalam pengelolaannya.Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan berkualitas/bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dandilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akandicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan,keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkemban. Oleh karena itu demi tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas, diperlukanmanajemen pendidikan yang dapat menggerakkan segala sumber daya pendidikan.Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinyamerupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya.Manajamen pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelolasumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara









3. Kesimpulan
Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.
1.      Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks.
2.      Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pemantauan
e. Penilaian
12. Kerangka dasar manajemen meliputi “Philosophy, Asumiious, Principles, and Theory, Whivh are basic to the study of any disclipline of management”.
1.      Prinsip – prinsip Manajemen pendidikan :
a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan tujuan – tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran.
b. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.
c. Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan, suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor – faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.
d. Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.


MANAJEMEN PENDIDIKAN




















NAMA :  . . . . . . . .
               KELAS :  . . . . . . .
                                      NIM  :  . . . . . . . .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar